Fungsi dari sistem premix siklopentana adalah mencampurkan bahan pembusa kimia - siklopentana secara akurat, seragam, dan aman dengan bahan mentah seperti polieter poliol untuk membentuk campuran stabil (premix) untuk digunakan dalam lini produksi busa poliuretan berikutnya.
1. Mengapa siklopentana dibutuhkan?
Dalam produksi busa poliuretan kaku (banyak digunakan dalam lemari es, freezer, papan insulasi bangunan, dll.), bahan pembusa diperlukan untuk menghasilkan struktur sel busa.
Pada awalnya, klorofluorokarbon (CFC) digunakan, namun sudah dihilangkan karena dapat merusak lapisan ozon. Saat ini, siklopentana adalah bahan pembusa hidrokarbon ramah lingkungan yang tidak merusak lapisan ozon, dan telah menjadi bahan pembusa fisik utama di dunia.
2. Fungsi sistem premix siklopentana
(1). Pengukuran yang akurat dan pencampuran yang seragam
Akurasi: Kualitas busa poliuretan sangat bergantung pada keakuratan formula. Jumlah siklopentana yang ditambahkan harus sangat tepat (biasanya 10%-15% berat poliol). Sistem premixing menggunakan pompa pengukur dan pengukur aliran presisi tinggi untuk memastikan proporsi siklopentana dalam setiap batch premix tetap konstan.
Homogenitas: Siklopentana harus terdispersi secara merata dalam poliol untuk membentuk larutan yang seragam. Jika campuran tidak tercampur rata, hal ini akan menyebabkan kepadatan busa tidak konsisten, penurunan kinerja isolasi termal, dan bahkan rongga atau cacat. Sistem pencampuran awal menggunakan mixer statis atau tangki pencampur yang efisien untuk memastikan bahwa campuran benar-benar homogen.
(2). Produksi keselamatan dan perlindungan ledakan
Ini adalah peran paling penting dari sistem premixing.
Bahaya: Siklopentana adalah zat yang sangat mudah terbakar dan meledak. Uapnya dapat membentuk campuran yang mudah meledak bila bercampur dengan udara.
Langkah-langkah keamanan: Sistem premixing dirancang sebagai sistem otomatis yang sepenuhnya tertutup dan mengintegrasikan serangkaian langkah-langkah keamanan utama:
Peralatan listrik tahan ledakan: Semua motor, pompa, sensor, lemari kontrol, dll. dalam sistem adalah model tahan ledakan untuk mencegah percikan listrik. Perlindungan gas inert: Gas inert seperti nitrogen diisi ke ruang atas tangki pencampur dan tangki penyimpanan untuk mengisolasi oksigen dan mencegah uap siklopentana membentuk lingkungan yang mudah meledak. Alarm kebocoran: Sistem ini dilengkapi dengan detektor konsentrasi gas yang mudah terbakar. Setelah kebocoran terdeteksi, alarm akan berbunyi dan prosedur darurat akan dimulai. Penghapusan listrik statis: Semua pipa dan wadah diarde dengan baik untuk mencegah akumulasi listrik statis dan percikan api.
(3). Meningkatkan efisiensi dan stabilitas produksi
Pasokan berkelanjutan: Sistem premixing dapat menyiapkan premix dalam jumlah besar secara terus menerus atau dalam batch, memastikan bahwa lini produksi berbusa dapat beroperasi tanpa gangguan untuk memenuhi kebutuhan produksi skala besar. Kualitas stabil: Sistem otomatis menghilangkan ketidakpastian pengoperasian manual dan memastikan bahwa kualitas setiap batch premix sangat konsisten, sehingga pada akhirnya menjamin stabilitas kinerja produk busa poliuretan.
(4). Kontrol proses dan penyimpanan yang nyaman
Setelah siklopentana dicampur terlebih dahulu ke dalam poliol, umpan seluruh lini produksi pembusa disederhanakan dari tiga komponen "bahan pembusa poliol isosianat" menjadi dua komponen "premix isosianat". Hal ini sangat menyederhanakan desain kepala injeksi berbusa akhir dan membuat seluruh proses lebih mudah dikendalikan dan dikelola.
Premiks yang telah disiapkan dapat disimpan dalam kondisi terkendali untuk jangka waktu tertentu, sehingga memudahkan penjadwalan produksi.
3. Ikhtisar Alur Kerja
Tangki Penyimpanan Bahan Baku: Penyimpanan terpisah untuk siklopentana dan polieter poliol.
Sistem Pengukuran: Pompa pengukur dan pengukur aliran presisi tinggi.
Sistem Pencampuran: Mixer statis atau tangki pencampur dengan agitasi.
Tangki Penyimpanan Premix Selesai: Menyimpan bahan campuran.
Sistem Keamanan: Sistem proteksi nitrogen, alarm gas yang mudah terbakar, kabinet kontrol tahan ledakan, peralatan proteksi kebakaran, dll.
Sistem Kontrol Otomasi: Sistem PLC atau DCS mengontrol suhu, tekanan, level cairan, dan rasio di seluruh proses.